29 Maret 2009

Disdikpora Sumbar Siapkan Beasiswa 842 Guru

Guru non sarjana berkesempatan meraih gelar sarjana. Yang tidak puas dengan strata 1 (S1) juga bisa mendapatkan pendidikan gratis ke strata 2 (S2). Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sumbar, tahun 2009 ini, sudah menyiapkan dana Rp7,79 miliar untuk peningkatan kualifikasi pendidikan bagi 841 guru. Jatah S1 sebanyak 709 orang dan S2 lebih sedikit hanya 132 orang.

Beasiswa tersebut merupakan program untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar yakni terkemuka di bidang sumber daya manusia. Namun diluar itu, terselip misi kesejahteraan guru yang selama ini selalu menjadi sorotan publik. Guru yang bergelar sarjana bisa ikut sertifikasi. Yang lulus mendapatkan tunjangan profesi satu bulan gaji setiap bulannya.

Kepala Disdikpora Sumbar Burhasman Bur mengatakan saat ini tim sedang melakukan penjaringan calon guru yang akan memperoleh bantuan beasiswa tersebut. Menurutnya program tersebut akan terus digenjot tiap tahun terutama untuk guru SD. Sebab, guru SD yang bergelar sarjana baru sekitar 30 persen. Untuk SMP/SMA sudah cukup menggembirakan karena persentasi yang S1 sudah mencapai 80 persen.

Beasiswa untuk guru SD/TK hanya ditujukan untuk mereka yang berpendidikan D2 PGSD dan D3 bagi guru SMP. Yang berpendidikan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) tidak dapat jatah karena program tersebut sudah tidak dikenal di UNP. Jatah guru SD yang D2 sekitar 200 kursi dan guru SMP yang D3 sekitar 100 kursi. Untuk guru SMP diprioritaskan guru mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.

Sementara, jatah S2 khusus untuk guru di sekolah berstandar nasional dan sekolah berstandar internasional dengan prioritas guru yang menangani satu di antara enam mata pelajaran. Di antaranya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia dan Kejuruan. “Yang ditanggung hanya SPP dan langsung dibayarkan ke UNP. Jadi mereka tidak terima dalam bentuk uang,” terang Burhasman.

Burhasman menegaskan setiap penerima beasiswa baik S1 dan S2 lama studinya dijatah 2 tahun. Untuk SPP yang akan dibayarkan sebesar Rp2,5 juta per semester, sementara S1 sebesar Rp4 juta per semester. Lewat dari batas waktu tersebut apapun alasannya termasuk sakit menjadi tanggung jawab penerima beasiswa. Selain menyediakan dana bagi penerima beasiswa baru, Disdikpora juga menyediakan dana lanjutan beasiswa S1 tahun 2008 untuk 1555 guru.

Program beasiswa sudah berlangsung sejak tahun 2006. Untuk S1 sebanyak 487 orang dan S2 sebanyak 473 orang. Tahun 2007 hanya dialokasikan untuk S2 sebanyak 381 orang dan bisa mengambil kuliah di UNP dan Unand. Namun mulai tahun 2009, semuanya difokuskan di UNP. Sebab kuliah di Unand masih harus penyesuaian ijazah, kredit dan pangkat. Yang mengambil kuliah 2006 dan 2007 sudah lulus 80 persen. Hanya ada 20 persen yang melewati limit waktu yang sudah ditetapkan dinas.

Untuk informasi jadwal dan persyaratan yang harus dilengkapi guru calon penerima beasiswa, Disdikpora Sumbar akan mengirimkan surat ke Dinas Pendidikan di kabupaten/kota. Berkasi dikirim ke dinas provinsi untuk diteruskan ke Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai tim penyeleksi akademik. “Disdik tidak ikut seleksi karena UNP lebih berkompeten dan independen,” tukas Kepala Bidang SMP/SMA Muliardi.

Jadwal seleksi akan mengikuti jadwal akademik di UNP yakni sebelum Juni atau Desember. Urgensi pengumpulan berkas di provinsi merupakan strategi untuk up dating data guru S1 dan non S1 disetiap satuan pendidikan. Sebab selama ini permintaan data dari provinsi ke kabupaten/kota jarang direspons. Akibatnya Disdik di provinsi tidak memiliki data terbaru perkembangan kualifikasi pendidikan tenaga pendidik di sumbar. [Padang Today]

Tidak ada komentar: